Asuhan Keperawatan

My Blog List

Monday, February 14, 2011

ASKEP PADA BAYI BARU LAHIR DG IRDS (IDIOPATHIC RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME )




A. PENGERTIAN
Distress Pernafasan adh penyakit paru yg akut dan berat terutama menyerang bayi preterm ( Wong,Donna.L )
IRDS adh keadaan hipoksia dan cidera paru yg terjadi akibat atelektasis primer yg luas. ( Crowin,Elizabeth,2000 ).

B. ETIOLOGI
 Deffisiensi surfaktan
 Absorbsi cairan paru tdk lancar ( takhipnea transient pd BBl )
 Aspirasi mekonium
 Pneumonia bakteri/virus
 Sepsis
 Obstruksi mekanis/hipotermia.
 RDS …………… dilihat dari deffisiensi surfakatan

C. FAKTOR RESIKO
Prematuritas : 5%-10 % dari bayi prematur

D. GAMBARAN KLINIS
 Peningkatan kecepatan pernafasan
 Kulit kehitaman akibat hipoksia
 Retraksi dinding dada
 Pernafasan cuping hidung
 Banyak bayi selamat dr IRDS,dimana gx mereda dan hilang biasanya dalam 3 hr

E. PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan mencakup intervensi perilaku dan terapi farmakologis utk menunda persalinan atau menghentikan persalinan,dan menentukan usia kehamilan scr tepat utk memperkecil persalinan premature mml operasi sesar.
2. Kortikosteroid 24 jam sblm persalinan bayi premature.
3. Pengobatan supportif :
 Terapi Oksigen
 Lingkungan yg tenang
 Dukungan nutrisi
 Evaluasi BGA
4. Pemberian surfaktan buatan.

F. KOMPLIKASI
 Displasia bronkopulmonaris
 Tanda-tanda dr dispnea dpt berlanjut dan menyebabkan kelelahan,kegagalan pernafasan,kematian bayi biasanya dlm 3 hari.

G. PENGKAJIAN
 Takhipnea ( diawal kmd apnea )
 Retraksi substernal
 Krekels inspirasi
 Mengorok ekspiratori
 Pernafasan cuping hidung
 Sianosis
 Pernafasan sulit
 Bila berlanjut ;
 Lemah,lesu
 Tdk responsive
 Sering mengalami periode apnea
 Penurunan bunyi nafas
 Ggn termoregulasi

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tdk efektif B.D deffisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar.
Tujuan : Pasien menunjukkan oksigenasi adekuat
Intervensi :
a. Posisikan pasien utk ventilasi yg maksimum:
 Posisi nyaman ( flower tinggi )
 Hindari pakaian atau bedong yg ketat
 Gunakan bantal/bantalan utk pertahankan jln nafas tetap terbuka.
b. Tingkatkan istirahat dan tidur.
c. Atur aktifitas utk meminimalkan energi
d. Beri surfaktan ssi petunjuka pabrik ( u/ menurunkan tegangan permukaan alveolar)
 Penghisapan selang ET sblm pemberian surfaktan
 Hindari penghisapan minimal 1 jam stlh pemberian surfaktan
 Observasi peningkatan pengembangan dada stlh pemberian surfaktan.
e. Pantau pengukuran gas dan pembacaan SaO2

2. Resiko tinggi cidera krn peningkatan TIK B.D imaturitas SSP dan respon stress fisiologis.
Tujuan :
 TIK normal
 Tdk ada bukti hemoragi ventrikel


Intervensi :
 Kurangi stimulasi lingkungan krn respon stress:
 Atur jadwal utk istirahat/tidur.
 Gunakan pengananan minimal/pegang bayi hanya jk perlu.
 Hindari bicara keras
 Batasi pengunjung
 Kaji dn atasi nyeri dg metode farmakologis dan nonfarmakologis.
 Hindari obat hipertonik dan cair ( dpt meningkatkan aliran drh serebral )
 Tinggikan TT 15 s.d 20 derajat utk menurunkan TIK
 Pertahankan oksigenasi adekuat ( Hipoksia dpt meningkatkan aliran drh serebral dan TIK
 Hindari membalik memiringkan kepala dg tiba-tiba ( membatasi aliran drh arteri karotis dan oksigenasi yg adekuat keotak )

No comments:

Post a Comment